Sabtu, 20 Januari 2018

2018, APA YANG BARU?


2018, APA YANG BARU?
Oleh: Syukron Ya Sukron

Apa yang baru?
Pertanyaan yang cukup menarik untuk kita renungkan di moment pergantian tahun masehi ini. Sebuah pertanyaan yang harusnya membawa kita pada sebuah perenungan tentang masa hidup kita. Perenungan yang akan membawa kita berbalik sejenak ke belakang untuk melihat apa saja pencapaian kita, lalu mengevaluasi dan kembali melangkah dengan target dan tekad yang baru.

Hendaknya kita tidak menjadikan moment pergantian tahun hanya sebatas seremonial semata tanpa ada pemaknaan yang mendalam. Lebih dari itu, moment pergantian tahun harus menjadi pemantik semangat baru, target baru dan perubahan-perubahan baru yang membawa kita pada perbaikan dan kesuksesan. Maka penting bagi kita untuk mengevaluasi kondisi diri. Lalu merancang langkah-langkah perubahan.

Apa yang baru?
Mari bersama merenungkan. Jangan-jangan yang baru adalah dosa kita,  dosa karena telah menghabiskan malam pergantian tahun dengan banyak kemaksiatan,  banyak bergadang hingga kewajiban lima waktu terlupakan. Jangan-jangan hutang kita yang baru sebab memaksakan diri memenuhi kebutuhan malam pergantian tahun seperti membeli atribut tahun baru,  makanan, minuman dan hal-hal lain yang mungkin saat itu harganya melonjak naik dan dipesan secara berlebihan. Jangan-jangan kondisi tubuh kita yang kedatangan penyakit baru sebab memaksakan makanan secara berlebihan, memaksakan untuk bergadang tanpa manfaat atau maaf, mungkin juga memaksakan barang-barang haram tertelan. Ah,  saya jadi ingat kasus terbaliknya mobil truck tempo hari yang berisi miras di sebuah daerah menjelang pergantian tahun.

Sahabat!
Mari kita berbenah. Masih belum terlambat untuk kita perbaiki.

Apa yang baru?
Mari kita periksa semua kondisi!
Kondisi spiritual kita  apakah ibadah kita sudah cukup baik atau masih sangat jauh dari kata baik? Shalat kita, tilawah Qur'an kita, dan ibadah lainnya?  Kondisi perilaku kita, apakah lebih banyak disukai banyak orang atau justru lebih banyak dimurkai? Kondisi amal kita, apakah sudah banyak memberika  kebermanfaatan bagi sesama atau justru lebih banyak merugikan? Kondisi keuangan kita,  kesehatan kita, target hidup kita dan kondisi lainnya. Mari periksa dan perbarui.

Sahabat!
Disadari atau tidak,  Umur kita semakin menua dan waktu terus berjalan menuju kematian dan hari akhir. Sementara kita lupa memeriksa apakah dosa baru yang terus kita buat ataukah pahala baru yang terus kita tambah. Karenanya mari berhijrah! mari berubah! mari kita buat langkah-langkah perubahan. Diri inipun masih terus berbenah. Mari bersama melangkah menuju perbaikan dan kesuksesan

Apa yang baru?
Maka jawablah, "Inilah diriku yang baru dengan segala perubahan baru yang membawaku lebih dekat dengan Rabb-ku. "
***

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada di kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya menta’ati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS Al-Ashr 1-3)


Lombok Tengah,  02/01/18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar